Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Blog Archive

Ads 728 x 90

Pendeta Joshua John (Nadeem) - ex Muslim Penghafal Quran (Hafiz) ikut Yesus Kristus

Share it:
Aku tidak punya kata-kata untuk menjelaskan emosiku saat membaca Surah ketiga, Surah Ali Imran dan ayatnya yang ke 55. Kebimbangan yang luar biasa menghampiri hidupku. Aku berkata, "Nadeem dimana kau menghabiskan hidupmu ? Mengapa kau sia-siakan hidupmu ? Kau habiskan hidupmu menyangkal sebuah pribadi, menyerang pribadi itu. Menyiksa para pengikutnya dan merampas mereka dari Dia agar memeluk Islam."

Pendeta Joshua John (Nadeem) - ex Muslim Penghafal Quran (Hafiz) ikut Yesus Kristus : Bagaimana aku meninggalkan Islam. Shallom, begini kisahnya :

Waktu datang kepadaku. Aku benar-benar tidak mampu melupakan saat itu. Saat itu adalah bulan Ramadhan dan aku harus melakukan Shalat Tarawih. Sekali waktu aku sedang meninjau Al-Qur’an sebelum Ramadhan dan aku bertanya kepada guruku bahwa aku ingin membaca Qur’an dengan terjemahan setelah Shalat Tarawih. Ketika aku bertanya hal ini, guruku mengatakan agar jangan membaca dengan terjemahan. Aku balik bertanya kenapa aku tidak boleh membaca dengan terjemahannya ? Dia berkata bahwa aku akan tersesat jika membacanya dengan terjemahan.

Saat aku mendengar ini, tiba-tiba pertanyaan yang sangat aneh muncul di pikiranku. Sebuah ayat Al-Qur’an muncul di pikiranku … Taifakaa-Hu Fid Din”… yang artinya untuk mendapatkan pengetahuan didalam iman. Aku bertanya kepada guruku, “Tahukah apa yang sedang anda katakan?” Dia berkata, “Ya, aku tahu apa yang aku katakan, tapi itu lebih baik jika kamu jangan membacanya dengan terjemahan. ” Aku menjawabnya, “Kenapa aku tidak boleh belajar terjemahannya ?” Padahal Rosul Allah sendiri berkata “Tafakaa Hu Fid Din” dan itu juga mengatakan bahwa harus mencari pengetahuan meskipun harus sampai ke negeri China. Kukatakan kenapa anda masih berkata seperti itu bahwa aku tidak boleh membaca Quran dengan terjemahannya.

Dia pada akhirnya mengatakan bahwa dia tidak ingin mengatakannya. Ia berkata, “Kamu akan tersesat jika kamu membaca dengan terjemahannya.” Saat dia mengatakan ini sesuatu bergerak di pikiranku. Itu seperti awal badai … mengapa bisa begitu ? Meski saat kita belajar Quran dikatakan bahwa, “Hudalil Mutaqeem”. Bahwa Kitab ini untuk Kesucian dan untuk orang-orang benar. Jika Quran ini untuk orang-orang benar lalu bagaimana seseorang akan tersesat setelah membacanya ? Saat kulihat ini, kukatakan kepada guruku hal yang sama bahwa Quran berkata “Hudalil Mutaqeem” Yang artinya Kitab ini untuk orang-orang benar. Kenapa anda berkata kita tidak boleh membaca Quran dengan terjemahan-nya ? Kukatakan ini dan banyak hal lain muncul di pikiranku.

Setelah itu aku pulang ke rumah dan kakekku bertanya kepadaku, “Rana, kenapa engkau begitu marah hari ini ? Kenapa kamu sangat gelisah dan kenapa juga pulang cepat sekali ?” Kujawab, “Kek, mulai saat ini kakek jangan menyuruh saya ke madrasah atau mengikuti Maulana untuk Sholat !” Dia bertanya kenapa ? apa alasannya ? Kukatakan kepada kakekku bahwa jika aku membaca Quran dengan terjemahannya maka aku akan tersesat. Padalah Rosul Allah berkata “Hudalil Mutaqeem” untuk mendapatkan pengetahuan didalam iman.

Jika kita tidak menambah pengetahuan kita didalam Quran, jika kita tidak membacanya dengan terjemahannya, bagaimana kita tahu Islam itu agama seperti apa ? Kukatakan kepadanya saat aku bertanya kepada Maulana ia berkata aku akan tersesat jika membacanya dengan terjemahan. Bukankah itu tidak masuk akal ? Meskipun dikatakan bahwa kitab ini untuk kebenaran dan kita harus mencari pengajaran didalamnya. Lalu mengapa dia berkata seperti itu ?

Saat kukatakan kepada kakek, ia berkata, “Jangan kuatir, aku akan mengatur ini untukmu.” Dia tertawa dan berkata mungkin Maulana ini tidak mampu menjawab pertanyaanmu. Aku katakan jika ia tidak mampu menjawab pertanyaanku lalu kenapa dia duduk disana karena inilah tugasnya untuk mengajar kita. Dan untuk mengajar kita tentang agama. Rosul Allah berkata kamu harus mencari pengetahuan meskipun harus ke negeri China. Pada waktu ini jarak antara Arab dan China jauh sekali. Dan dia berpesan untuk mengembangkan pengetahuan meski harus pergi ke negeri China. Dan sekarang meskipun kita merasa nyaman di rumah, mereka melarang kita untuk mengembangkan ilmu agama. Mereka tidak menginginkan kita untuk memperkenalkannya kepada Quran. Lalu apa artinya itu sekarang ?

Saat aku utarakan ini, kakekku berkata, “Oke, aku akan mengatur sesuatu untukmu.” Dia mempertemukan seorang guru untukku yang membacakan surah Faatah denganku. Saat ia akan pergi aku bertanya kepadanya, “Apakah anda tahu bahwa nama kakekku tertulis di plat nama di luar rumah ?” Semua tetangga tahu bahwa itu rumah Mr. Chauhdry. Apa yang terjadi jika plat nama tertulis rumah Chauhdry, dan seseorang lain menempati rumah ini ? Apa orang akan percaya hal ini dibenarkan ? Ia berkata, “tidak sama sekali !” Aku berkata, “Baiklah, dapatkan anda memberitahu apa arti Al-Quran ?” Saat kutanya padanya, dia merenung sejenak. Dan menjawab dengan kepala tertunduk : “Artinya Kitab Pedoman.” Kujawab, “Salah Pak !” Tahukan anda bahwa saya juga penghafal Quran (Hafiz).

Dan aku berasal dari keluarga cendekiawan Muslim ? Aku bukan orang bodoh untuk tidak paham apa arti “Al-Quran.” Kukatakan, Al-Quran adalah kata jamak dan berasal dari akar kata “Iqra.” Iqra adalah bentuk tunggal dari kata yang diterjemahkan sebagai “Baca.” Kata “Al-Quran” menjadi jamak ketika dikombinasi dan diterjemahkan sebagai “Kitab yang dibaca berulang-ulang.” Kukatakan kepadanya , “Pak, artinya Kitab yang dibaca berulang-ulang.” Ia tertawa dan berkata, “Oke.” Ketika akan pulang dia berkata kepada kakek, “kami tidak bisa mengajar seseorang yang sudah ahli.” Kakekku menjawab, “Apa maksudmu ?” Dia menjawab, “Tanyalah cucumu !”

Saat ia sudah pergi kakek menghampiriku, “Rana apa yang terjadi ? Kamu mengusir dia juga.” Kukatakan, “Kek, aku tidak mengatakan apapun. Aku hanya bertanya apa arti kata Al-Quran. Dia tidak mampu menjawab pertanyaanku. Aku hanya katakan kepadanya bahwa artinya ‘Kitab yang dibaca berulang-ulang’.” Ia tertawa lagi dan berkata, “Tidak ada ahli yang dapat menjawab pertanyaanmu.” Kukatakan kepada kakek, “Ingat kek, aku ingin tahu mengenai agama Islam. Aku ingin tahu tentang Quran, aku tidak akan merasa damai sampai mencapainya.”

Dan begitulah kejadiannya, malahan disaat Sholat Tarawih aku memilih duduk di Itikaaf (berdoa menyendiri sampai beberapa hari). Dan memutuskan untuk membaca Quran beserta terjemahannya untuk menunjukkan sesuatu itu yang membuat orang jadi tersesat. Saudaraku aku mulai membaca Quran dengan terjemahannya untuk menemukan disana apa yang membuat orang murtad dan meninggalkan Islam ?

Saat aku mulai membaca Quran dengan tujuan untuk mengetahui hal itu. Di Surah Al-Baqarah disana tertulis bahwa mereka yang buta, bisu dan tuli, mereka yang melihat dan belum melihat. Aku sangat terkejut tentang siapa orang ini yang disebut didalam Quran. Saat aku membaca Surah berikutnya, Surah Az-Zukhruf tertulis jelas“Takutlah akan Tuhan dan patuhilah perintahKu, inilah jalan yang lurus.” Dan siapa yang mengatakan ini ? Dialah Yesus Kristus [Isa-Almasih]. Jika kamu takut akan Tuhan dan menuruti perintahKu, Inilah jalan yang lurus. Satu-satunya jalan yang benar. Aku bingung dan bertanya kepada Allah. Apa yang baru saja kubaca ?

Kami selalu diajarkan bahwa satu-satunya jalan yang benar hanya Allah dan jalan RasulNya. Tapi Quran berkata bahwa hanya Yesus Kristus-lah jalan kebenaran. Dan saat aku membaca 3:55 yang menuliskan : “Aku akan memberikan kemenangan bagi para pengikutmu diatas orang kafir hingga akhir jaman”. Saat aku membaca ini, percayalah saudaraku … hidupku benar-benar terguncang. Saat itu seperti badai. Aku sangat marah dan bertanya kepada diriku, “Hey kamu Hafiz, Nadeem ! Kemana saja kau habiskan hidupmu ?” Ini dikatakan Quran bahwa mereka yang tidak percaya Yesus Kristus adalah Kafir !

Aku tidak mampu menjelaskan kebimbangan yang datang kedalam hidupku. Aku tidak punya kata-kata untuk menjelaskan emosiku saat membaca Surah ketiga, Surah Ali Imran dan ayatnya yang ke 55. Kebimbangan yang luar biasa menghampiri hidupku. Aku berkata,“Nadeem dimana kau menghabiskan hidupmu ? Mengapa kau sia-siakan hidupmu ? Kau habiskan hidupmu menyangkal sebuah pribadi, menyerang pribadi itu. Menyiksa para pengikutnya dan merampas mereka dari Dia agar memeluk Islam.” Kegelisahan yang dahsyat merenggut seluruh hidupku. Depresi menyerangku, bagaimana aku akan menghabiskan sisa hidupku sekarang ? Bagaimana aku bisa diampuni atas segala dosa yang kuperbuat ? Ayat itu terus menerus mendatangi pikiranku, “Aku akan memberikan kemenangan bagi para pengikutMu diatas orang kafir hingga akhir jaman.”

Sumber :
Joshua_John - Spektakuler "Penghafal Quran Murtad ikut Yesus"
https://www.youtube.com/watch?v=Go9cLll3pVM

Diterjemahkan oleh ANN Feeder for Christ
Saudaraku inilah ayat yang mengguncang hidupku. Dan ayat inilah yang membuktikan bahwa orang-orang yang percaya Yesus Kristus adalah umat pemenang. Tidak ada agama maupun iman diluar Dia yang berkemenangan. Hanya dia Pemenang, yaitu jika kita mengikuti Dia maka kita akan disebut sebagai Umat Pemenang. Dia sendiri adalah Pemenang dan saat aku mendengar teriakan kemenangan-Nya, dan suara terompet Shofar-Nya, aku tidak dapat berhenti dari mengikuti Dia. Kuserahkan hidupku kepada pribadi Kudus yang bernama Yesus Kristus. Aku bertobat dari dosa-dosaku. Dan kukatakan, "kutak mampu hidup jauh dari-Mu, kutak mampu hidup sebagai orang kafir." Faktanya aku butuh pengampunan dan kini aku menyerahkan hidupku kepada-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku.
----- Demikian kesaksian Pendeta Joshua John (Nadeem) penghafal Quran (Hafiz)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. - Yohanes 14:6
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." - Kisah Para Rasul 4:12
Link berbagi : http://jurnalakhirzaman.blogspot.co.id/2016/05/pendeta-joshua-john-nadeem-ex-muslim.html

Tetap semangat menjalani hidup ini. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Share it:

Islam To Jesus

Post A Comment:

0 comments: