Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Blog Archive

Ads 728 x 90

Isik Abla (ex Muslim Turki) - Yesus membebaskanku : Jesus Set Me Free

Share it:
“Kami tertarik akan jihad (perang suci ala Islam), kami memberi uang kami demi jihad, dan setelah terpilih untuk menjadi pembom bunuh diri, saya siap untuk hal itu.” .... “Saya merasakan damai dan kasih, tetapi pada waktu bersamaan perbedaan antara orang-orang Kristen dan kehidupanku semakin nampak terlihat oleh perbedaan tersebut. Namun bagi seorang Islam tidak mudah berpindah menjadi Kristen; itu adalah masalah keimanan, budaya, keluarga dan segala sesuatu.”
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6).
Isik Abla (ex Muslimi Turki) - Jesus Set Me Free. And I am Free Indeed. Yesus membebaskanku. Shalom, begini kisahnya :

Saya bertumbuh di sebuah keluarga Islam di Turki. Kami memiliki status sosial yang baik, ayah seorang ekonom dan ibu seorang ibu rumah tangga. Tepatnya kami memiliki semuanya – kecuali damai, sukacita dan kasih kami tidak punya. Ayah suka melakukan kekerasan di rumah, ia bukan seorang beriman (Islam KTP) dan ibu saya mengalami gangguan syaraf.

Isik Abla :
“Saya seorang yang tidak beruntung dan tidak berbahagia ketika kecil, tetapi saya berpikir jika saya mencari Elohim yang menciptakan saya, bisa jadi saya akan mendapatkan damai. Saya mendengarkan orang-orang dewasa ketika mereka berbicara tentang Allah – elohimnya orang Islam – Allah yang adalah ilah pemarah.”

Menghafal Kuran di luar kepala tanpa mengerti apapun.

Isik belajar Islam dan Quran ketika ia berumur 12 tahun, ia mampu mengutip ayat-ayat, tetapi di dalam bahasa Arab.

Isik Abla :
“Saya tidak mengerti apa-apa, tidak juga Quran merubah hidupku. Saya menjadi semakin pemarah dan pembenci. Saya mulai belajar Islam literatur di universitas, namun semua penderitaan tetap tinggal di dalam hidupku. Saya merasakan sekali kesepian di dalam hidupku.”

Isik bertemu seorang pemuda, yang mencari Allah setekun dirinya, dan mereka menikah. Pemuda ini seorang fanatik Islam, dan juga membuat Isik segera menjadi fanatik.

Isik Abla :
“Kami tertarik akan jihad (perang suci ala Islam), kami memberi uang kami demi jihad, dan setelah terpilih untuk menjadi pembom bunuh diri, saya siap untuk hal itu.”

Isik melakukan karir profesional dan mendapatkan posisi yang baik, tetapi di rumah ia merasa seperti di neraka. Suaminya ribut dengan dengannya. Ia dipaksa untuk menjadi seorang Islam perempuan yang lebih baik.

Isik Abla :
“Lebih buruknya saya percaya bahwa suami saya yang benar. Saya berpikir bahwa saya tidak punya kepercayaan diri yang penuh dan keyakinan diri sendiri. Saya berpikir bahwa saya tidak layak untuk apapun.”

Pindah ke Amerika Serikat.

Karena alasan pekerjaan, Isik mulai bepergian ke Eropa. Dia melihat kehidupan yang lain dan mulai keluar dari kotak sempit hidupnya sendiri. Tetapi suaminya tidak suka akan hal ini dan mengancam: bunuh dirimu sendiri atau keluar dari Turki. Isik berpisah dan pindah ke Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat ia bertemu seorang pemuda. Pemuda ini seorang pemabuk dan pemakai obat-obat terlarang, dan kembali Isik mengalami penganiayaan.

Titik perubahan terjadi di awal tahun 2000. Kami mengendari mobil, putri kami, mertua perempuan saya dan suami saya yang mabuk mengendarai mobil. Mobil berjalan siksak di jalan tol, saya berusaha memegang stir mobil, tetapi suami saya menyetop usaha saya. Pada akhirnya, suami saya menendang saya keluar dari mobil.

Isik Abla :
“Di sana saya berdiri di sebuah jalan yang gelap dan kecil dan menangis terisak-isak. Saya mengerutu kepada Allah: “Kejahatan apa yang telah saya buat sehingga saya layak menerima perlakuan seperti ini?” “

Kemudian seorang pengendara wanita berhenti dan mengajak saya masuk kemobilnya.

Saya bertanya kepada wanita ini, mengapa dia bersedia menolong saya. “Apa kiranya yang Yeshua akan lakukan?” ia menjawab “Elohim telah mengutus saya,” dia terus berbicara dan berkata, bahwa Elohim memiliki rencana untuk kehidupanku.

Wanita ini membawa Isik Abla kerumahnya, dimana juga ada orang-orang lain yang penuh kasih, dan menguatkan Isik. Isik mulai mencari pekerjaan, dan ia menemukan suatu pekerjaan di sebuah perusahaan media Kristen.

Diterima kerja di perusahaan Kristen.

Isik mendapat pekerjaan dimana setiap hari pekerjaan dimulai dengan doa dan pembacaan Alkitab. Isik berkata kepada Allah tentang keberadaan dirinya sebagai seorang Islam. Dia mengikuti renungan pagi tersebut hanya demi pekerjaan.

Isik Abla :
“Saya merasakan damai dan kasih, tetapi pada waktu bersamaan perbedaan antara orang-orang Kristen dan kehidupanku semakin nampak terlihat oleh perbedaan tersebut. Namun bagi seorang Islam tidak mudah berpindah menjadi Kristen; itu adalah masalah keimanan, budaya, keluarga dan segala sesuatu.”

Pada suatu hari Isik duduk dikantornya tidak mampu berbuat apa-apa, dan bermaksud membunuh diri. Kemudian dia lari ke WC dan menangis sedih.

Saya melihat diri saya sendiri di cermin. Saya berumur 28 tahun ja saya telah gagal dalam segala sesuatu. Saya menangis dan menangis, dan akhirnya kembali ke tempat meja kerjaku.

Hari berikutnya pemimpin kantor memanggil saya ke ruang kantornya dan berkata: ”Yeshua baru saja berkata kepada saya bahwa Ia telah melihat air matamu dan mendengar keluhanmu, tidak hanya di WC tetapi juga sejak kamu lahir.”

Meminta Yeshua masuk kedalam hidupnya.

Kemudian pemimpin kantor ini menolong Isik berdoa untuk Yeshua masuk kedalam hidup Isik. Tiga bulan kemudian Isik pergi menemukan pendeta meminta pekerjaan pelayanan – seperti misalnya membersikan WC dan sebagainya.

Isik Abla :
Kemudian pendeta ini meminta saya menceritakan kesaksian hidup saya di hari Minggu mendatang. Jadi saya bersaksi, sejak itu sesuatu terjadi. Banyak panggilan kepada saya untuk bersaksi tentang perubahan hidup saya.

Isik Abla setuju dengan kebanyakan undangan tersebut, dan mulai bersaksi dengan rajin. Dia menemukan seorang pria yang telah lahir baru dan kemudian menikah. [Injil mengajar bahwa perceraian sebelum mengenal kebenaran tidak diperhitungkan sebagai perzinahan jika ia menikah kembali].

Pada suatu hari saya mendapat panggilan untuk berbicara di sebuah kelompok kecil. Saya keberatan, sebab itu hanya kelompok kecil dan tempatnya jauh, tetapi Elohim berkata kepada saya untuk pergi.

Jalan terbuka ke Kanal Hayat (sebuah saluran TV Kristen).

Di sana ia bertemu dengan seorang pribadi, yang membuka jalan bagi dirinya ke pekerjaan di Kanal Hayat. Isik ingin hidup tenang dan tidak ingin menjadi pengkotbah TV. Tetapi Elohim memberi dirinya suatu beban untuk tanah airnya, Turki, hal ini merubah keputusannya.

Isik Abla sadar akan resiko pekerjaan TV ini. Puterinya yang berumur 11 bagaimanapun menguatkan Isik untuk terus maju, dan pada hari yang bersamaan perwakilan Kanal Hayat menelepon dirinya dan meminta suatu kerjasama.

Dia menjawab setuju, dan hari ini program Isik menerima tanggapan terbanyak di antara program Kanal Hayat lainnya.

Isik Abla :
“Saya menyiarkan siaran yang sederhana. Saya tidak pernah menentang Islam. Saya hanya bercerita tentang apa yang saya telah alami sendiri.”

Target dari Isik adalah orang-orang Turki, tetapi ia mendapat balasan positif dari Iran, Irak, Afganistan, Kuwait, Dubai, Rusia bahkan Swedia, dimana juga ada tinggal orang-orang Islam.

Di banyak negara Islam diajar bahwa kepandaian wanita hanya seperempat kepandaian laki-laki, dan tidak layak mengajar laki-laki. Namun dunia telah mebuktikan bahwa wanita memiliki kepandaian dan nilai yang sederajat dengan laki-laki. Banyak eksekutif direktur perusahaan besar bahkan presiden dan orang-orang penting dunia adalah wanita. Para wanita mari berkata: “Saya bangga menjadi wanita!!

Sumber :
Muslim Finds Jesus! Isik Abla's Amazing Testimony
http://www.youtube.com/watch?v=ngr27GEOm5Y
http://penjalabaja.wordpress.com/2011/12/13/isik-wanita-dari-turki-saya-telah-siap-menjadi-pembom-bunuh-diri/
Biografi Isik Abla dapat dibaca disini :
http://www.globalprayerdigest.org/index.php/issue/day/Missionary-Biography-Isik-Abla/

“Yesus mengatakan Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun datang kepada bapa kalau tidak melalui Aku. Banyak orang mengatakan bahwa ada banyak jalan menuju surga, tetapi saya disini mengatakan kepada semua orang [dimanapun saya berada] banyak cara bisa dilakukan tetapi semuanya itu tidak ada harapan. Ada harapan yang luar biasa dari Yesus yang harus dipegang semua manusia dan mereka harus mencari dengan segenap hati mereka dan mereka seharusnya mengatakan ‘Saya ingin Engkau menunjukkan kepadaku. Saya tidak mau lainnya lagi. Saya tidak mau hidup selamanya dengan hal-hal ini.’ Saya ingin menunjukkan bahwa Yesus mencintai saudara [Muslim], karena engkau berharga dimata-Nya. Hanya dengan darah Yesus engkau dapat dibebaskan dari rantai belenggu, penjara dan menghilangkan aturan [doktrin] sehingga engkau bisa hidup bebas. ”
----- Demikian Isik Abla mengakhiri kesaksiannya ...
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6).
Link berbagi : http://jurnalakhirzaman.blogspot.co.id/2016/05/isik-abla-ex-muslimi-turki-yesus.html

Salam Kasih dan persahabatan. Salam kompak dan tetap semangat menjalani kehidupan ini. Tetap saling mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Share it:

Islam To Jesus

Post A Comment:

0 comments: