Mesias kita mulai memimpin kami turun ke bumi secara bertahap, masih tersembunyi di awan dan belum terlihat dengan mata telanjang. Ratusan ribu orang Yahudi sabar menunggu kedatangan-Nya. Mengetahui Dia datang kepada orang-orang yang siap menyambutnya dan menjadikan Dia Raja,
Mesias dengan rombongannya yang megah terus turun sampai Dia mencapai langit tepat di atas Gunung Paran di mana saat kita mulai bergerak sejajar dengan pegunungan.
- (1) "Siapa dia yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju yang merah, dia yang bersemarak dengan pakaiannya, yang melangkah dengan kekuatannya yang besar?" "Akulah yang menjanjikan keadilan dan yang berkuasa untuk menyelamatkan!" (2) "Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?" (3) "Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan, dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar. (4) Sebab hari pembalasan telah Kurencanakan dan tahun penuntutan bela telah datang. (5) Aku melayangkan pandangan-Ku: tidak ada yang menolong; Aku tertegun: tidak ada yang membantu. Lalu tangan-Ku memberi Aku pertolongan, dan kehangatan amarah-Ku, itulah yang membantu Aku. - (Yesaya 63:1-5).
- (3) Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya. (4) Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya. (5) Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya. (6) Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad. (7) Aku melihat kemah-kemah orang Kusyan tertekan, kain-kain tenda tanah Midian menggetar. (8) Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta kemenangan-Mu? (9) Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela. Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai; (10) melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya. (11) Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat. (12) Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa. (13) Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela. (14) Engkau menusuk dengan anak panahnya sendiri kepala lasykarnya, yang mengamuk untuk menyerakkan aku dengan sorak-sorai, seolah-olah mereka menelan orang tertindas secara tersembunyi. (15) Dengan kuda-Mu, Engkau menginjak laut, timbunan air yang membuih. Tuhan datang dari Teman (Yaman) dan Yang Mahakudus dari Gunung Paran. Kemuliaan-Nya meliputi langit dan bumi itu penuh dengan pujian-Nya. Dan kecerahan Nya sebagai cahaya, Dia memiliki tanduk yang keluar dari tangan-Nya, dan ada tempat persembunyian (Tabernacle) dari kuasa-Nya. - (Habakuk 3:3-15).
(Silahkan mencari dan membaca bagian lain) Yesaya 34: 9 & 10; Mazmur 110; Mazmur 45; Wahyu 19; Yudas 14 & 15.
Apa yang David lihat dan alami adalah suatu pengalaman yang benar-benar luar biasa. Ia melihat kedatangan Tuhan Yesus, yang telah turun dari surga ke atmosfer bumi, bergerak melalui langit di atas Teman (antara Yaman dan Arab Saudi.) Dia benar-benar mengalami seperti apa dijemput / diangkat bersama Tuhan dan kembali dengan-Nya di udara. Saya akan mencoba untuk berbagi dengan saudara/i karena ia telah memberikannya informasi ini kepada saya.
Segera setelah pengalaman terbuka tiba-tiba saya merasa seolah-olah saya telah dibawa ke tempat lain. Aku melihat sekeliling dan melihat orang-orang kudus berkumpul di sekeliling saya, tak terhitung jumlah orang-orang kudus tersebut. Wajah mereka indah [beautiful] dan berseri-seri, karena mereka berada di sana untuk perjamuan kawin Anak Domba. Pengantinnya, dimana saya bersamaNya berada di udara di Tabernacle Nya, tinggi di langit di atas Semenanjung Arab. Kami berada di kanopi kamar pengantin ilahi. Saat aku melihat sekeliling, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan yang lebih besar dari apa yang pernah saya lihat sebelumnya. Bangunan Itu luas, dan tinggi. Langit-langitnya begitu tinggi yang memiliki bangunan dibangun di atas bumi tampaknya seolah-olah mungkin bisa terlihat dari negara-negara tetangga. Seseorang bisa membayangkan besarnya gedung yang didesain untuk menahan orang-orang kudus dari zaman ke zaman lampau sampai ke masa diangkatnya Gereja Tuhan.
Saat aku mendongak, tiba-tiba kerudung terbuka dan saya melihat Mesias duduk di atas takhta-Nya memandang dengan senang kepada pengantin-Nya. Saat mata Mesias bergerak perlahan di kumpulan besar orang-orang kudus, ia melihat secara mendalam dan menembus ke dalam mata mereka masing-masing, menawan dan membelai jiwa mereka dengan kasih-Nya yang lembut. Demikian juga dengan diri saya. Ketika mata kita bertemu, aku merasa persetujuan-Nya, kesenangan besar-Nya bahwa aku ada di sana dengan Dia. Aku bisa melihat dan memahami tujuanNya bagi hidup saya dan bagi Gereja di bumi. Pada saat yang sama saya memiliki pemahaman keabadian diri. Sukacita meluap memenuhi hati saya. Rasa syukut yang mendalam bahwa saya sekarang memahami kegembiraan yang telah ditambahkan dengan begitu menggembirakan. Arak-arakan, yang menggembirakan hati, lagu pengantin, tarian mempelai dan semua bagai bagian dari saat yang ditangguhkan yang telah lama ditunggu yaitu keintiman dengan Kekasih kita. Akhirnya, kami mengetahui diriNya seperti sudah lama kita kenal. Dalam apa yang mungkin hanya hitungan menit, pemenuhan cinta kasih di hati yang lebih besar dari yang pernah dirasakan. Semua yang saya pernah inginkan untuk rasakan atau yang pernah bisa saya harapkan rasanya meluap didalam diriku. Namun aku terpaku kepada-Nya dengan tenang. Cinta ilahi melingkupi dan melanda diriku.
Namun, bahkan dalam saat yang luar biasa ini dalam waktu yang dikemas oleh kasih-Nya, terpaku pada tatapanNya yang waspada dan lembut sehingga kami mampu mengetahui apa pun yang kita inginkan atau perlu kita tahu tentang apa pun, bahkan hal-hal yang tidak selalu berhubungan dengan ruang di mana kami berada. Kami juga tahu hal-hal yang terjadi di bumi. Bumi itu sangat gelap dan ruang antara Tabernacle surgawi dan bumi diisi dengan awan hitam sehingga begitu gelap. Apa yang terjadi di bumi itu sendiri amat jahat dan berbahaya di luar pikiran manusia yang terbatas untuk bisa menjelaskan. Jumlah umat manusia berkurang drastis yang tersisa. Banyak terbaring sekarat dalam kesedihan bumi. Pembantaian manusia di mana-mana. Kesadaran berpikir kami mengenai kejahatan di bumi meningkat, tidak pernah ada hal seperti ini dalam sejarah umat manusia. Itu meninggalkan kami dengan pikiran yang sehat dan mengagumkan. Yang dikemas oleh kasih-Nya yang indah dan kebijaksanaanNya.
Menyadarkan hati kami karena kami harus segera memenuhi panggilan untuk masuk kembali ke bumi untuk menyelamatkan Israel dan bangsa-bangsa yang masih menunggu kedatangan Raja Israel yang sejati. Bangsa Israel sedang menunggu, mencari Mesias mereka untuk datang dan membebaskan mereka. Kami melihat kumpulan besar orang Yahudi yang sedang putus asa mencari Dia dan yang hanya Dia seorang diri yang bisa menyelamatkan mereka. Mesias tahu pelepasan dalam waktu dekat yang hendak Dia buat. Kami bisa merasakan dalam sejarah manusia ketika akhirnya Dia akan mengambil tempat sah-Nya sebagai Raja bagi seluruh bumi. Kegembiraan-Nya tumbuh, begitu pula didalam diri kami, karena kita sekarang satu hati dengan Dia yang kita cintai. Tapi, semuanya diatur dalam waktu yang tepat. Saat ini Ia menikmati keintiman dengan pengantin-Nya, sementara Roh Kudus dan malaikat-Nya dengan hati-hati menjaga mereka yang merupakan milik-Nya yang masih berada di bumi untuk melestarikan mereka bagi kemunculan diri-Nya.
Dalam apa yang tampak seperti saat berikutnya, itu adalah waktunya, saat turun ke bumi untuk menduduki tahta-Nya sudah tiba. Mesias kita mulai memimpin kami turun ke bumi secara bertahap, masih tersembunyi di awan dan belum terlihat dengan mata telanjang. Ratusan ribu orang Yahudi sabar menunggu kedatangan-Nya. Mengetahui Dia datang kepada orang-orang yang siap menyambutnya dan menjadikan Dia Raja, Mesias dengan rombongannya yang megah terus turun sampai Dia mencapai langit tepat di atas Gunung Paran di mana saat kita mulai bergerak sejajar dengan pegunungan. Melihat Keabadian Raja-Nya dan tentara besar kudusNya yang begitu mulia, penuh dipenuhi dengan arak-arakan yang tidak pernah dilihat raja duniawi sebelumnya. Kemuliaan sang Raja dihiasi dengan keagungan datang ke bumi dengan pengantin-Nya mengenakan pakaian-Nya yang mulia yang dirancang hanya untuk merekaa. Gereja-Nya yang mulia. Oh, kata-kata tidak bisa menjelaskan hal ini - buku dapat ditulis akan tetapi tidak akan pernah dapat menceritakan keluarbiasaan nyata dari hal ini.
Bersama-sama kita melakukan perjalanan tepat di atas jalan sang Raja di langit melintasi pegunungan Yordania. Saya tidak ingat proses perpindahan dari tandu ke udara yang menjadi bagian dari tentara suci yang tak terhitung jumlahnya, tapi entah bagaimana transisi / perpindahan telah dibuat dan kami sekarang menjadi bagian dari tentara yang paling kuat dari semua ciptaan. Di sebelah timur Yerusalem, di Amon, tentara Kudus yang dipimpin oleh Tuhan sekarang berada diatas kuda putih Nya menjadi terlihat bagi semua manusia. Menunggangi kemenangan untuk kebenaran dengan sejumlah orang-orang kudus di belakang-Nya. Kami berbalik dan langsung menuju Yerusalem, di mana kita akan masuk melalui pintu gerbang timur. Keabadian Raja - berkuasa untuk menyelamatkan, dan Gereja-Nya yang mulia yang mengubah rute untuk menyelamatkan semua orang Israel, yang dikasihi-Nya; dan mereka yang mencari kedatangan-Nya. Sang anti-Kristus telah melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan untuk mengambil apa yang menjadi hak milik sang Raja Besar, tetapi pada akhirnya sang anti-Kristus digulingkan oleh sang Raja Abadi itu sendiri. Setiap mata melihat-Nya, dan orang-orang yang mencari kedatangan-Nya mengasihi Dia.
Hal itu adalah penglihatan kemenangan yang sangat indah mengenai kembali Sang Mesias dengan GerejaNya. Amen.
Sumber :
http://www.divinerevelations.info/dreams_and_visions/visionofthereturnofchrist.htm
Tetap semangat menjalani hidup ini. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Apa yang David lihat dan alami adalah suatu pengalaman yang benar-benar luar biasa. Ia melihat kedatangan Tuhan Yesus, yang telah turun dari surga ke atmosfer bumi, bergerak melalui langit di atas Teman (antara Yaman dan Arab Saudi.) Dia benar-benar mengalami seperti apa dijemput / diangkat bersama Tuhan dan kembali dengan-Nya di udara. Saya akan mencoba untuk berbagi dengan saudara/i karena ia telah memberikannya informasi ini kepada saya.
Segera setelah pengalaman terbuka tiba-tiba saya merasa seolah-olah saya telah dibawa ke tempat lain. Aku melihat sekeliling dan melihat orang-orang kudus berkumpul di sekeliling saya, tak terhitung jumlah orang-orang kudus tersebut. Wajah mereka indah [beautiful] dan berseri-seri, karena mereka berada di sana untuk perjamuan kawin Anak Domba. Pengantinnya, dimana saya bersamaNya berada di udara di Tabernacle Nya, tinggi di langit di atas Semenanjung Arab. Kami berada di kanopi kamar pengantin ilahi. Saat aku melihat sekeliling, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan yang lebih besar dari apa yang pernah saya lihat sebelumnya. Bangunan Itu luas, dan tinggi. Langit-langitnya begitu tinggi yang memiliki bangunan dibangun di atas bumi tampaknya seolah-olah mungkin bisa terlihat dari negara-negara tetangga. Seseorang bisa membayangkan besarnya gedung yang didesain untuk menahan orang-orang kudus dari zaman ke zaman lampau sampai ke masa diangkatnya Gereja Tuhan.
Saat aku mendongak, tiba-tiba kerudung terbuka dan saya melihat Mesias duduk di atas takhta-Nya memandang dengan senang kepada pengantin-Nya. Saat mata Mesias bergerak perlahan di kumpulan besar orang-orang kudus, ia melihat secara mendalam dan menembus ke dalam mata mereka masing-masing, menawan dan membelai jiwa mereka dengan kasih-Nya yang lembut. Demikian juga dengan diri saya. Ketika mata kita bertemu, aku merasa persetujuan-Nya, kesenangan besar-Nya bahwa aku ada di sana dengan Dia. Aku bisa melihat dan memahami tujuanNya bagi hidup saya dan bagi Gereja di bumi. Pada saat yang sama saya memiliki pemahaman keabadian diri. Sukacita meluap memenuhi hati saya. Rasa syukut yang mendalam bahwa saya sekarang memahami kegembiraan yang telah ditambahkan dengan begitu menggembirakan. Arak-arakan, yang menggembirakan hati, lagu pengantin, tarian mempelai dan semua bagai bagian dari saat yang ditangguhkan yang telah lama ditunggu yaitu keintiman dengan Kekasih kita. Akhirnya, kami mengetahui diriNya seperti sudah lama kita kenal. Dalam apa yang mungkin hanya hitungan menit, pemenuhan cinta kasih di hati yang lebih besar dari yang pernah dirasakan. Semua yang saya pernah inginkan untuk rasakan atau yang pernah bisa saya harapkan rasanya meluap didalam diriku. Namun aku terpaku kepada-Nya dengan tenang. Cinta ilahi melingkupi dan melanda diriku.
Namun, bahkan dalam saat yang luar biasa ini dalam waktu yang dikemas oleh kasih-Nya, terpaku pada tatapanNya yang waspada dan lembut sehingga kami mampu mengetahui apa pun yang kita inginkan atau perlu kita tahu tentang apa pun, bahkan hal-hal yang tidak selalu berhubungan dengan ruang di mana kami berada. Kami juga tahu hal-hal yang terjadi di bumi. Bumi itu sangat gelap dan ruang antara Tabernacle surgawi dan bumi diisi dengan awan hitam sehingga begitu gelap. Apa yang terjadi di bumi itu sendiri amat jahat dan berbahaya di luar pikiran manusia yang terbatas untuk bisa menjelaskan. Jumlah umat manusia berkurang drastis yang tersisa. Banyak terbaring sekarat dalam kesedihan bumi. Pembantaian manusia di mana-mana. Kesadaran berpikir kami mengenai kejahatan di bumi meningkat, tidak pernah ada hal seperti ini dalam sejarah umat manusia. Itu meninggalkan kami dengan pikiran yang sehat dan mengagumkan. Yang dikemas oleh kasih-Nya yang indah dan kebijaksanaanNya.
Menyadarkan hati kami karena kami harus segera memenuhi panggilan untuk masuk kembali ke bumi untuk menyelamatkan Israel dan bangsa-bangsa yang masih menunggu kedatangan Raja Israel yang sejati. Bangsa Israel sedang menunggu, mencari Mesias mereka untuk datang dan membebaskan mereka. Kami melihat kumpulan besar orang Yahudi yang sedang putus asa mencari Dia dan yang hanya Dia seorang diri yang bisa menyelamatkan mereka. Mesias tahu pelepasan dalam waktu dekat yang hendak Dia buat. Kami bisa merasakan dalam sejarah manusia ketika akhirnya Dia akan mengambil tempat sah-Nya sebagai Raja bagi seluruh bumi. Kegembiraan-Nya tumbuh, begitu pula didalam diri kami, karena kita sekarang satu hati dengan Dia yang kita cintai. Tapi, semuanya diatur dalam waktu yang tepat. Saat ini Ia menikmati keintiman dengan pengantin-Nya, sementara Roh Kudus dan malaikat-Nya dengan hati-hati menjaga mereka yang merupakan milik-Nya yang masih berada di bumi untuk melestarikan mereka bagi kemunculan diri-Nya.
Dalam apa yang tampak seperti saat berikutnya, itu adalah waktunya, saat turun ke bumi untuk menduduki tahta-Nya sudah tiba. Mesias kita mulai memimpin kami turun ke bumi secara bertahap, masih tersembunyi di awan dan belum terlihat dengan mata telanjang. Ratusan ribu orang Yahudi sabar menunggu kedatangan-Nya. Mengetahui Dia datang kepada orang-orang yang siap menyambutnya dan menjadikan Dia Raja, Mesias dengan rombongannya yang megah terus turun sampai Dia mencapai langit tepat di atas Gunung Paran di mana saat kita mulai bergerak sejajar dengan pegunungan. Melihat Keabadian Raja-Nya dan tentara besar kudusNya yang begitu mulia, penuh dipenuhi dengan arak-arakan yang tidak pernah dilihat raja duniawi sebelumnya. Kemuliaan sang Raja dihiasi dengan keagungan datang ke bumi dengan pengantin-Nya mengenakan pakaian-Nya yang mulia yang dirancang hanya untuk merekaa. Gereja-Nya yang mulia. Oh, kata-kata tidak bisa menjelaskan hal ini - buku dapat ditulis akan tetapi tidak akan pernah dapat menceritakan keluarbiasaan nyata dari hal ini.
Bersama-sama kita melakukan perjalanan tepat di atas jalan sang Raja di langit melintasi pegunungan Yordania. Saya tidak ingat proses perpindahan dari tandu ke udara yang menjadi bagian dari tentara suci yang tak terhitung jumlahnya, tapi entah bagaimana transisi / perpindahan telah dibuat dan kami sekarang menjadi bagian dari tentara yang paling kuat dari semua ciptaan. Di sebelah timur Yerusalem, di Amon, tentara Kudus yang dipimpin oleh Tuhan sekarang berada diatas kuda putih Nya menjadi terlihat bagi semua manusia. Menunggangi kemenangan untuk kebenaran dengan sejumlah orang-orang kudus di belakang-Nya. Kami berbalik dan langsung menuju Yerusalem, di mana kita akan masuk melalui pintu gerbang timur. Keabadian Raja - berkuasa untuk menyelamatkan, dan Gereja-Nya yang mulia yang mengubah rute untuk menyelamatkan semua orang Israel, yang dikasihi-Nya; dan mereka yang mencari kedatangan-Nya. Sang anti-Kristus telah melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan untuk mengambil apa yang menjadi hak milik sang Raja Besar, tetapi pada akhirnya sang anti-Kristus digulingkan oleh sang Raja Abadi itu sendiri. Setiap mata melihat-Nya, dan orang-orang yang mencari kedatangan-Nya mengasihi Dia.
Hal itu adalah penglihatan kemenangan yang sangat indah mengenai kembali Sang Mesias dengan GerejaNya. Amen.
Sumber :
http://www.divinerevelations.info/dreams_and_visions/visionofthereturnofchrist.htm
Tetap semangat menjalani hidup ini. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Post A Comment:
0 comments: