Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Blog Archive

Ads 728 x 90

Pekerja Seks Komersial Menjadi Dosen Berkat Kasih Tuhan Yesus - Ateba Crocker

Share it:

Ateba mulai membawa pulang uang $ 1.000 untuk dua atau tiga malam kerja. Alkohol hanyalah sarana untuk mematikan rasa sakit emosional dan rasa bersalah, tapi Ateba tahu bahwa pada saat dia bersama dengan setiap klien [pelanggannya], sebenarnya dia sedang sekarat sedikit-demi-sedikit dalam dirinya.

Ateba Crocker - From Prostitute to College Professor. Ateba Crocker - Pelacur / PSK menjadi Dosen berkat kasih karunia Tuhan Yesus.

Ateba Crocker tidak pernah menyangka bahwa sebagian kisah hidupnya akan dimuat di halaman depan koran setempat. Sebagian kisah hidupnya muncul dikoran setempat setelah ia menjalani selama dua tahun kehidupan sebagai seorang pendamping profesional dalam dunia industri seks [PSK kelas tinggi].

"Saya tidak pernah berpikir diriku sebagai seorang pelacur, karena saya tidak keluar di jalan-jalan seperti pelacur lainnya yang menghasilkan dua puluh dolar sekali kencan, masuk ke dalam mobil seseorang di sana-sini," kata Ateba. "Saya adalah seorang pendamping. Saya adalah seseorang dengan 'kelas' tinggi. "

Masa lalu Atebas yang menyakitkan telah mendorongnya menuju kepada kehidupan pergaulan seks bebas. Ayahnya mulai melecehkan dia secara seksual ketika Ateba baru berumur sembilan tahun.

"Aku ingat dia menarik kembali selimut. Aku ingat waktu itu aku menjadi benar-benar takut, dan saya ingat dia naik ke tempat tidur dengan saya, "kata Ateba.

Untuk menghindari pelecehan seksual oleh ayahnya, Ateba sering tidur dengan adiknya. Pernah suatu waktu, dia menggunakan tali untuk main lompat-lompatan untuk mengikat pegangan pintu untuk mengunci pintu kamarnya supaya ayahnya tetap berada diluar dari kamarnya. Orangtuanya akhirnya bercerai, dan dia pindah dengan ibunya dan saudari-saudarinya ke negara bagian lain.

Ketika Athena berusia 14 tahun, ia mulai berkencan dan berhubungan seks. Dia juga saat itu telah melakukan dua aborsi [pengguguran anak].

"Aku mulai menyerahkan tubuh saya, minum-minum dan berhubungan seks. Itu adalah kehidupan remaja saya, "kata Ateba.

Pada usianya yang ke-19, Ateba hamil untuk yang ketiga kalinya. Dua kali selama kehamilan sebelumnya Ateba pernah mencoba bunuh diri.

"Saya mempunyai bayi di dalam kandunganku, tapi aku masih punya harapan. Aku tidak tahu bagaimana kehilangan bayi [yang ketiga], "kata Ateba

Seseorang telah menyelamatkannya. Ateba melahirkan anak laki-laki-nya, namun ayah anak itu tidak ada di sekitar dirinya untuk membantu. Dia berjuang untuk menghidupi dirinya dan anaknya, dan dia menjadi putus asa. Ateba akhirnya menandatangani pekerjaan sebagai seorang yang menjalani jasa 'pendampingan'. Pada hari yang sama ia mendapat panggilan pertamanya.

"Pada saat itu saya benar-benar tidak peduli dengan diriku sendiri. Aku berhubungan seks dengan orang-orang. Aku hanya tidak dibayar untuk itu. Jadi kemudian aku berpikir, 'Saya benar-benar membutuhkan uang. Aku akan tinggal dan melihat apa yang terjadi, '" kata Ateba.

Ateba mulai membawa pulang uang $ 1.000 untuk dua atau tiga malam kerja. Alkohol hanyalah sarana untuk mematikan rasa sakit emosional dan rasa bersalah, tapi Ateba tahu bahwa pada saat dia bersama dengan setiap klien [pelanggannya], sebenarnya dia sedang sekarat sedikit-demi-sedikit di dalam dirinya.

"Didalam diriku mengalami kematian, dan hal itu [kematian] mulai terpancar keluar yang terlihat dari penampilan saya," kata Ateba. "Kali ini [saat itu] aku minum-minum sepanjang hari dan malam. Alkohol benar-benar berdampak buruk bagi saya."

Dua tahun setelah 'pengawalan' pertamanya, Ateba bertemu klien terakhirnya.

"Saya pikir di hotel itu hari itu aku merasa seperti binatang. Saya merasa seperti seseorang yang hanya sepotong daging yang mana Anda bisa mengambil untuk digigit dan kemudian membuangnya," kata Ateba. "Saya ingat pada saat itu hanya menengadah ke langit-langit dan berkata, 'Tuhan tolong bantu saya." Itu yang saya katakan. Setelah orang itu selesai denganku, aku bangun, mengenakan pakaian saya dan pergi. Aku hanya tahu ada sesuatu tentang waktu itu yang berbeda. Itu terasa tidak benar. Itu adalah kotor. "

Hari berikutnya Ateba mengemudi dengan anaknya ketika ia mendengar dia [anaknya] berkata, "Ibu, aku ingin menjadi seorang pendeta."

"Pada saat itu saya ingat muncul pikiran di kepala saya, 'Bagaimana saya bisa mengajar anak saya bagaimana menjadi seorang pengkhotbah jika saya seorang pelacur?'" Kata Ateba. "Dia ingin tahu tentang Tuhan yang saya jelas-jelas tidak aku ketahui."

Malam itu Ateba membuat keputusan untuk pergi ke gereja. Di sana ia mulai belajar tentang Tuhan yang penuh kasih yang benar-benar bisa membebaskannya.

"Dia [sang pendeta] berbicara tentang bagaimana Lazarus sudah mati dan bagaimana Orang ini / Yesus Kristus datang dan membangkitkan dan menghidupkan dia kembali," kata Ateba. "Saya ingat berpikir, 'Saya tahu bahwa saya tidak dalam peti mati, dan aku tahu bahwa aku tidak mati seperti Lazarus. Tapi sesuatu dalam diri saya sudah mati - emosional dan spiritual saya mati, 'dan saya terhubung dengan Lazarus hari itu."

Ateba berjalan ke depan menuju altar gereja.

"Orang ini meletakkan tangannya di bahu saya dan dia berkata, 'Berhenti-lah, aku akan berdoa dengan Anda. Anda ingin berdoa? "Aku berkata," Ya. Saya ingin apa yang Lazarus dapatkan. Saya ingin hidup baru.'"

"Dia berdoa dengan saya, dan kemudian sesuatu terjadi di dalam hati saya. Itu sangat menyentuh saya. Saya tidak lagi mati. Aku hidup. Saya bisa melihat semua rasa sakit, dan aku bisa merasakan semua sakit hati dan semua hal yang terjadi di masa lalu. Aku bisa merasakan dan saya hanya ingat jatuh berlutut dan menangis. Terasa beban berat selama bertahun-tahun itu dan seperti gunung berapi yang meletus.," kata Ateba.

"Saya membuat keputusan hari itu untuk melayani Yesus Kristus; untuk melayani Orang ini yang membawa saya hidup kembali, untuk melayani Pria ini yang membantu saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, "kata Ateba.

Dalam bulan-bulan berikutnya, Ateba membaca Alkitab dan menghadiri program pendalaman Kristen.

"Saya benar-benar mulai mengembangkan hubungan dengan Tuhan. Yang mengagumkan, karena melalui hubungan itu saya mulai melihat diri saya bukan seperti ayah duniawi yang melihat saya, tapi melalui mata Bapa Surgawi yang melihat saya, "kata Ateba.

Sumber:
From Prostitute to College Professor - Part 1
http://www.youtube.com/watch?v=Cqy8uHQbqAA
From Prostitute to College Professor - Part 2
http://www.youtube.com/watch?v=HfYj39ysCg4
http://www1.cbn.com/700club/ateba-crocker-coming-alive-christ

Ateba kemudian mendapat pekerjaan pertama sebenarnya! Empat tahun kemudian, ia menikah Tyrone, dan hari ini mereka memiliki keluarga yang indah. Ateba telah menyelesaikan gelar Master [S2], dan ia mengajar di sebuah universitas bergengsi. Dia juga menerbitkan buku pertamanya berjudul Diselamatkan - 'Rescued', di mana ia berbagi kisah hidupnya tentang kasih karunia Allah yang membebaskannya. Ateba bahkan telah mampu memaafkan ayahnya.

"Yesus Kristus menyembuhkan saya. Hidupku dahulu hancur, dan Dia menempatkan setiap bagian dari kehidupan saya yang sudah hancur itu kembali bersatu lagi. Ia mencuci bersih hidup saya. Dia memurnikan hatiku, membuat saya untuk menjadi seorang wanita lagi, memberi saya arti atau nilai kehidupan, saya dipulihkan, Dia memanggil-ku 'Permata - Jewel,' "kata Ateba.
----- Demikian Ateba mengakhiri kesaksiannya.
  • Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. - (Yesaya 43:4).
  • dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. - (Efesus 5:16).
  • karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. - (Efesus 6:12).
  • Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. - (1 Petrus 5:8).
Salam Kasih dan Persahabatan. Tetap semangat menjalani hidup ini. Salam kompak selalu. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Share it:

Tobat

Post A Comment:

0 comments: