Jurnal Akhir Zaman

Jurnal Akhir Zaman
End Time News

Blog Archive

Ads 728 x 90

David Naseer - Agama Bukanlah Jawaban : Tinggalkan agama | Peluk Yesus

Share it:
Yang saya tanyakan kepadamu saat ini adalah 'Hubungan apa yang kamu miliki dengan Yesus ?' Apakah kamu pernah mengambil kebenaran didalam Alkitab ini ? Dan mengatakan sudah diterapkan didalam diriku ? Jika itu belum pernah terjadi, marilah pada malam hari ini : permohonanku kepadamu adalah serahkan hatimu kepada Kristus. Sekarang juga dan jangan tunda-tunda lagi. Dan saya senang Tuhanku tidak peduli dengan agama. Dan saya katakan kepadamu bahwa kata-katanya yang ada didalamnya selalu sama, selalu benar, dan tidak akan pernah salah.

David Naseer - Agama bukanlah jawaban! Tinggalkan agama! Peluk Yesus! Agama bukan jawaban. Yesus adalah jawaban. Shallom, begini kisahnya :

Jelas yang ingin kami kabarkan adalah jelas seperti yang baru saja kita nyanyikan. Persis seperti periskop 2 Korintus : Bukan pesan mengenai diri kami sendiri. Kami jelas bukan anak panah yang menunjuk kepada diri kita sendiri, akan tetapi seperti anak panah yang menunjuk kepada yang Maha Besar. NamaNya adalah Yesus. Dia adalah yang Maha Kudus. Kami sangat gembira malam ini karena bisa mengarahkan orang kepada Dia. Dan kadang-kadang bertanya kepada kami, "Bagaimana kamu menunjukkan Yesus padahal semua ini mengenai Alkitab ?" Dan kamu selalu bilang , "Kami percaya bahwa saat kami menunjuk kepada Alkitab, Firman Tuhan yang tertulis, kita sedang menunjuk kepada Yesus. Firman yang menjadi manusia."

Dan kita disini tidak sedang menyembah buku, terbuat dari kulit, kertas dan pita. Akan tetapi kita hendak menyembah Tuhan yang memberikan ini, Firman kehidupan. Dan kami sangat gembira bisa datang kemari dan memproklamirkan Nama diatas segala nama, nama Yesus. Kami lagi berkampanye pada jalan ini. Kami menyebutnya kampanye di Tur. Dan kami mencoba supaya Firman Tuhan keluar. Dan maksud saya adalah dengan Firman Tuhan yang keluar ialah kami ingin semua orang menggunakan Firman Tuhan dalam kehidupan mereka. Supaya Firman Tuhan keluar setiap harinya. Kami sedang berkampanye tiap malamnya supaya para ayah mengeluarkan Firman Tuhan. Secara harafiah, sebelum anak mereka pergi ke sekolah, disaat sarapan di meja untuk membuka Firman Tuhan dan mengeluarkannya. Para ayah yang ingin meluangkan waktu mereka dengan anaknya dalam Firman Tuhan. Kami sedang mengusahakan itu. Kami sedang berusaha supaya para sahabat untuk berkata, "Kita sudah bersahabat selama bertahun-tahun akan tetapi kita belum pernah belajar Alkitab bersama-sama."

Kami sedang berkampanye supaya semua orang mau mempelajari Firman Tuhan. Supaya tidak hanya terdorong oleh emosi dalam mengikuti Tuhan. Melainkan untuk terdorong oleh pengabdian. Supaya berakar kuat, bukan supaya lusa namum tidak mendalam. Tetapi supaya berakar dalam dalam mengikuti Tuhan. Dan hasilnya menakjubkan. Kami mendapatkan E-mail dari orang-orang yang belajar lagu-lagu ini, lagu-lagu dari Alkitab. Mereka bilang, mengagumkan karena tidak hanya kami belajar lagu-lagu akan tetapi anak kami yang berumur lima tahun mempelajari Firman Tuhan. Anak saya mempelajari Firman Tuhan pada saat berumur 6 tahun. Kami mendapatkan E-mail dari ibu-ibu yang berkata, "Untuk pertama kalinya , suami saya belajar Firman Tuhan dengan kami. Dan di hari sebelumnya, dia membuka Alkitab untuk yang pertama kalinya." Kami sudah menikah selama 14 tahun tetapi dia belum pernah memimpin kami untuk belajar Alkitab. Untuk pertama kalinya dia melakukan hal itu.

Dan pada saat itulah kami percaya Firman Tuhan akan hidup dan aktif serta lebih tajam dari pedang bermata dua manapun yang memisahkan sendi dan sumsum dan menentukan kehidupan yang terjadi didalam rumah itu. Sesuatu yang akan mengubah seisi rumah itu sama sekali. Jadi kita senang ada Alkitab disini. Jadi kami suka itu. Kemitraan malam ini, berkumpul bersama-sama, membaca Alkitab bersama-sama.

Saya harus bilang ini, kalau kamu bilang kepada saya saat saya berumur 18 tahun, bahwa saat suatu hari saya akan berada di panggung, sautu hari saya ada disebuah saluran televisi, mengibarkan panji untuk Firman Tuhan, menunjukkan kepada prang-orang Alkitab, mengajak orang untuk membagikan Firman Tuhan, saya pasti akan mengetawai kamu pada saat saya berusia 18 tahun tersebut.

Malahan pada saat saya berumur 18 tahun, ada saatnya didalam kehidupan saya, dimana saya sangat membenci Tuhan, saya sangat membenci Alkitab, Firman Tuhan. Sampai-sampai saya akan membakar Alkitab suatu malam. Sedikit latar belakang kisah, bagaimana saya sampai hendak membakar Alkitab. Saya aslinya berasal dari negara Iran. Dan saat saya berusia 9 tahun, Kami melihat Revolusi Iran terjadi di negara saya, dan saat itu terjadi, ratusan ... ribuan orang menjadi korban. Saat revolusi terjadi dikarenakan agama lepas kontrol. Karena sekelompok Muslim radikal mengambil alih negara kami. Kami sekeluarga harus keluar dari negara Iran. Dan seorang anak yang berusia 8 tahun, saat kami melarikan diri dari Iran, karena ayah saya seorang militer berpangkat tinggi, dan pemerintahannya digulingkan. Dalam pikiranku saat aku masih kecil, kami melarikan diri dari agama. Dan bagi saya, kami melarikan diri dari Tuhan. Saya tidak mengerti sebagai anak yang masih berusia 9 tahun, mengapa Tuhan ingin saya, seorang anak 9 tahun, mati?

Jadi kami berhasil keluar dari Iran. Dan kami datang ke Amerika sebagai pengungsi pada dasarnya. Kamipun memulai kehidupan baru. Dan sebagai seorang anak kecil, saya tidak ingin ada hubungan dengan agama atau Tuhan. Jadi begitulah saya salama bertahun-tahun. Lalu saya lulus SMA. Dan suatu malam, beberapa minggu saat SMA, saya berada didalam mobil dengan satu-satunya sahabat saya yang tersisa. Semua teman-teman saya yang lain sudah pergi ke tempat-tempat berbeda. Dan kami sedang duduk didepan rumah saya. Jujur saja, kami sedang memelintir ganja. Dan selagi kami memelintir ganja ini, dan kami mencoba untuk menghabiskan ganja terakhir, sahabat saya melihat saya dan berkata, "Bro, sepertinya lu lagi down malam ini." Dan saya bilang kepadanya, "Gue emang lagi down karena teman-teman kita sudah pada pergi semuanya dan kita tidak punya tempat dimana kita bisa diterima, dimana kita bisa menjadi populer karena masa SMA sudah berakhir." Dan dia melihat saya dan selagi dia sedang memberikan saya ganjanya, dia berkata, "Lo harus pergi ke gereja bersama saya besok. [sambil menghirup ganja]" Dan saya tahu di Alkitab, didalam kitab Kejadian, dikatakan bahwa Tuhan menciptakan rumput dan rumput itu bagus. Tapi bukan ganja yang dimaksudkan pastinya. Lalu saya bilang, "Lu pergi ke gereja ?" Dan dia bilang, "Gue tidak pernah tidak." Jadi dia mulai mengajak saya ke gereja dan saya bilang kepadanya, gue akan pergi ke gereja. Dia bertanya kenapa, "Saya bilang karena saya benci agama."

Saya melihat agama menghancurkan negara saya sewaktu saya masih kecil. Saya tidak mau ada hubungan dengan agama. Jadi saya bilang semua alasan saya. Bukannya menyerah, tahu apa yang dia perbuat ? Dia menyebutkan 5 cewek tercantik di sekolah saya. Dan setelah dia bilang cewek kelima, dia bilang, "Semua cewek ini pergi ke gereja gue." Saya langsung bilang, "Asyik nih. Ayo pergi." Saya sangat termotivasi pergi ke gereja. Jadi pertama kalinya saya ke gereja, saya pergi dengan motivasi yang salah.

Sesampainya saya di gereja, segera saya sadar bahwa ada maksud Tuhan. Karena setibanya saya disana, orang-orang dari gereja ini melihat saya masuk ke gereja mereka, dan mereka langsung memberikan perhatian. Dan semenjak saat itu, setiap saat mereka bisa datang ke rumah saya dan bersaksi kepada saya, mereka akan lakukan.

MAlam senin itu, sekitar 15 anak remaja datang ke rumah saya. Dan mereka datang, karena saya datang ke gereja mereka. Jadi mereka datang menunjungi rumah saya. Dan mereka berkata, "Bisakah kami masuk untuk beberapa menit ?" Mereka berbohong, karena 3 jam kemudian mereka masih didalam rumah saya. Dan mereka terus membawa Alkitab. Dan mereka terus menunjukkan kepada saya, apa kata Tuhan saya. Saya ingat hari-hari itu. Mereka tidak sibuk mengemukakan pendapat mereka. Mereka tidak sibuk menunjukkan semua hal yang salah didalam diri saya. Sebaliknya mereka menunjukkan semua hal yang benar didalam Injil. Mereka terus menunjukkan dari Alkitab, "David, lihat begitu besar Kasih Tuhan akan dunia. Kamu adalah bagian dari itu. Karena kamu hidup di dunia, inilah kamu. Tuhan begitu mengasihi kamu sehingga Dia memberikan Anak Tunggal-Nya. Jika kamu percaya kepada-Nya, David, kamu tidak akan binasa. Melainkan mendapatkan kehidupan yang kekal." Mereka tunjukkan didalam Alkitab.

"Lihat, Yesus adalah satu-satunya jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. " Dan mereka tidak sibuk dengan pendapat mereka. Mereka hanya sibuk dengan Firman Tuhan. Dan setiap senin, mereka akan datang ke rumah saya. Tiap Senin, keluarga kami tahu, dan kami harus bersembunyi. "Orang-orang Kristen itu datang, mari kita sembunyi." Kami adalah orang Iran dan kami 'diteror' dengan Yohanes 3:16. Dan saya mendengar kabar gembira itu setiap senin. Dan setiap rabu dan minggu, saya ada di gereja mereka. Kamu tahu mengapa ? Karena Kasih itu seperti magnet. Dan orang-orang ini penuh kasih. Sebagai orang-orang dibawah kasih karunia, mereka penuh dengan kasih karunia. Jadi mereka terus mengasihiku dan mereka datang ke rumah saya. Dan mereka akan berbagi kabar gembira dengan kami. Mereka datang ke rumah saya dan 'menyeret' ke gereja, dan saya berpura-pura seperti dipaksa ke gereja, padahal saya ingin pergi.

Dan suatu malam saya duduk di gereja mereka. Dan si pendeta sedang berkotbah. Dia adalah seorang pendeta dengan gaya lama. Seorang kudus yang sudah tua, yang sudah berkotbah bertahun-tahun lamanya dengan model rambut 'comb over.' Dia kemudian berkata, "Mari kesini, kami akan menyatakan kesalahan kamu, dan kamu akan merasa terbakar seperti sebuah sosis." Dia salah satu pendeta seperti itu. Dia sangat bersemangat. Dia sangat mencintai Firman dan berani mengotbahkan Firman. Saya duduk disitu berpikir, "Kalau Injil itu kabar gembira, kenapa dia itu marah sekali ?" Dan dianya bukan sedang marah. Dia sedang bergairah bukannya marah. Dan dia menyampaikan kebenaran. Terkadang hal terakhir yang ingin kamu dengar adalah kebenaran. Dan saya berusaha untuk melarikan diri. Saat ada undangan ke depan, selagi orang lain maju, saya pergi ke lorong dan pergi ke arah sebaliknya. Dan saya berpikir, saya akan meninggalkan pertemuan yang membawa rasa bersalah ini.

Tapi saya tidak sadar, Tuhan berada dimana saja, kapan saja. Tuhan tidak hanya ada di siaran Kristen atau di gereja. Tapi Tuhan ada dimana-mana. Dan sesampainya di rumah, Tuhan sudah menunggu saya di rumah. Dan Tuhan berkata, Kamu tidak akan kemana-mana. Dan saya masuk kedalam rumah dan orang-tua saya sedang pergi ke luar kota malam itu.

Sesampainya saya di rumah, saya melihat setumpuk Alkitab. Karena setiap orang Kristen ini membawa Alkitab untuk saya setiap kali mereka berkunjung ke rumah kami. Jelas sekali Alkitab itu penting sekali bagi mereka. Saat saya masuk, saya punya semua versi Alkitab yang ada. Saya punya ESV, NIV, Precious Moments, dan bahkan yang memberi Alkitab "Ghetto Licious". Saya bahkan tidak tahu ada versi terjemahan seperti itu. Saya punya setumpuk Alkitab. Dan saya masuk ke ruangan dan berpikir, kalau ini [Alkitab] yang mewakili Firman Tuhan, saya akan membungkam ini. Kemudian saya mengambil Alkitab di tumpukan paling atas dan saya pergi ke halaman belakang. Diluar saya sendirian, kemudian saya buka alat pemanggang BBQ, dan saya taruh Alkitab diatas panggangannya dan saya menyiraminya dengan cairan arang. Saya akan membakar Alkitab ini dan menunjukkan Tuhan bahwa Dia tidak akan pernah mendapatkan diri saya. Akan tetapi saya tidak bisa menemukan satu batang korek api di rumah. Mungkin Tuhan bilang kepada malaikan, Gabriel, Michael, kemari ... ada teroris hendak beraksi, sembunyikan semua korek api. Sungguh saya tidak bisa menemukan satu korek apipun.

Saya berpikir, mungkin sebelum saya bakar, saya baca dulu. Dan untuk pertama kalinya didalam hidup saya, dari kemauan diri saya sendiri, saya membuka Alkitab. Dan saya mulai membacanya. Saya mau jujur saja katakan, hal itu sangat membosankan. Di Kitab Kejadian, pada permulaannya, bla ... bla ... bla ... Saya tidak bisa percaya jutaan / milyaran orang mendasarkan hidup mereka pada Kitab ini. Akan tetapi saya terus membalikkan halaman dan beberapa menit kemudian saya sampai ke Kitab yang dinamakan Lukas.

Dan didalamnya ada sebuah kisah. Saya tahu kebanyakan penonton di studio ini tahu kisah ini. Akan tetapi aku tidak tahu cerita ini sebelumnya. Dan pada pertama kalinya saya membaca tentang orang ini yang bernama Petrus yang berada didalam sebuah perahu dengan sahabat-sahabatnya. Dan selagi dia di kapal dengan sahabat-sahabatnya, dia melihat keluar dan melihat Yesus berjalan kearahnya diatas air. Dan selagi dia melihat Yesus berjalan ke arahnya diatas air, orang ini, Petrus, melihat kepada Yesus dan berkata, "Suruhlah aku berjalan kepadamu diatas air." Dan aku berpikir, untuk pertama kalinya, saya cukup tahu tentang Alkitab, bahwa Yesus adalah tokoh utamanya. Dia berperan sebagai Tuhan. Dia sebagai Tuhan yang bisa berjalan diatas air karena hukum alam tidak berfungsi pada dirinya, karena diriNya Sang Pencipta. Dia bisa melanggar hukum alam. Lalu orang ini, Petrus, mau berjalan diatas air ? Kemudian yang begitu mengejutkan adalah Yesus tidak melihat Petrus dan berkata, "Aku berjalan diatas air karena Aku Tuhan." Tidak, Dia berkata, "Datang". Yang lebih mengejutkan lagi adalah, Petrus tidak melihat Yesus dan berkata, "Aku tidak lagi pakai pelampung nih Tuhan." Tidak sama sekali. Di ayat berikutnya, dikatakan, Petrus keluar dari perahu, lalu ada dua orang yang berjalan diatas air. Saya membaca Alkitab ini, Alkitab yang sama yang membosankan saya 10 menit yang lalu. Sebab Firman Tuhan kuat dan hidup dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun. Ia masuk kedalam sendi dan sumsum. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Firman itu menusuk saya amat dalam. Dan Tuhan berkata dalam Firman-Nya kepada saya, "David kamu telah berani keluar untuk segala hal didunia ini, kecuali untuk-Ku."

Ini soal iman, soal rasa percaya. Kamu berani melangkah keluar untuk segala sesuatu yang lain sekarang tiba saatnya kamu percaya kepada-Ku. Saya katakan, Yesus berbicara kepadaku melalui Firman-Nya, "Datang." Saya hanya menutup mata saya dan berkata, "Yesus aku tahu Engkau nyata. Aku ingin Engkau nyata didalam diriku." Dan saya tidak tertarik untuk menjadi religius. Saya hanya tertarik untuk menjadi milik-Nya. Pada malam itu, seperti yang dikatakan rasul Paulus didalam Galatia 2:20, "Aku telah disalibkan dengan Kristus". Malam itu manusia lama saya telah mati, dan saya lahir kembali menjadi manusia yang baru. Dan saya berkata kepadamu, saya tidak akan pernah sama lagi. Dan itu dimulai malam ini dengan Firman Tuhan menjadi pelita. Dimulai dengan Firman Tuhan yang menusuk kegelapan. Waktu saya bilang kegelapan, maksud saya bukannya malam diluar sana. Maksud saya adalah kegelapan didalam diri saya yang ditusuk. Dan Tuhan mengatakan, Tuhan menyadarkan, dan Dia menghibur. Itu adalah berita gembira.

Sumber :
Agama bukanlah jawaban! Tinggalkan agama! Peluk Yesus!
https://www.youtube.com/watch?v=YLiGSwgxFzw

Dan saya katakan kepadamu semenjak malam itu, Firman Tuhan tidak pernah berhenti. Malam itu, Dia telah memanggilku kepada keselamatan. Sejak malam itu, dia telah mengajarkan kepadaku bagaimana menjadi seorang teman kepada orang-orang lain. Bagaimana saya menjadi seorang suami dari istri saya. Mengajarkan kepadaku untuk bisa menjadi ayah yang lebih baik. Dia telah mengajarkan kepadaku untuk hidup sesuai dengan Firman-Nya. Dia juga mengajarkan saya untuk meminta maaf saat saya tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Dialah jawaban dari masalah yang aku miliki. Disaat waktu berhenti dan ekonomi turun naik, dan segala sesuatu tidak tetap, Firman-Nya selalu tetap. Dan saya katakan kepadamu bahwa kata-katanya yang ada didalamnya selalu sama, selalu benar, dan tidak akan pernah salah. Didalam Firman-Nya, tidak pernah kita diminta untuk menjadi religius. Malahan orang-orang yang tidak tahan dengan Yesus sewaktu Dia berjalan di dunia adalah orang-orang religius. Dia meminta kamu untuk berserah. Dia memanggimu karena kasih karunia. Saya tidak menanyakan apakah kamu pernah membaca Alkitab ? Apakah kamu pernah ke gereja ? Apakah kamu melihat siaran TV Kristen yang bagus? Yang saya tanyakan kepadamu saat ini adalah 'Hubungan apa yang kamu miliki dengan Yesus ?' Semua ini bukan mengenai percaya akan tetapi menerima. Apakah kamu pernah mengambil kebenaran didalam Alkitab ini ? dan mengatakan sudah diterapkan didalam diriku ? Jika itu belum pernah terjadi, marilah pada malam hari ini : permohonanku kepadamu adalah serahkan hatimu kepada Kristus. Sekarang juga dan jangan tunda-tunda lagi. Dan saya senang Tuhanku tidak peduli dengan agama.

Mari kita berdoa:

Bapa, terima kasih untuk Firman-Mu. FirmanMu adalah harapan yang penuh berkat. Tuhan, terima kasih, itulah pengharapan yang kami miliki, dalam kehidupan yang penuh dengan kegelapan dan pendapat manusia, terima kasih untuk kebenaran tetap yang kami miliki. Terima kasih Tuhan ketika kami menyanyikan Firman-Mu. Ada kuasa, itu hidup dan kuat. Dan dipancarkan lewat gelombang udara, sedang dipancarkan ke seluruh dunia. Dan itu melayani orang-orang dengan cara yang hanya kebenaran-Mu yang bisa lakukan. Bapa, aku berdoa engkau akan lakukan lagi dengan lagu ini. Gunakan ya Tuhan kata-kata ini dengan lagu ini. Gunakan untuk mempertobatkan, menyatakan, dan untuk menghibur orang-orang. Bapa, gunakan Firman-Mu sekarang juga, untuk memanggil orang yang bersalah penuh. Amen.

Mari kita lanjutkan dengan menyanyikan lagu pujian.

Pada mulanya adalah Firman (Yesus); Firman itu bersama-sama dengan Allah [Bapa di Sorga] dan Firman [Yesus] itu adalah Allah. (Yohanes 1:1).
Aku (Yesus) dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30).
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [yang berada di Sorga], kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6).
Link berbagi : http://jurnalakhirzaman.blogspot.co.id/2016/05/david-naseer-agama-bukanlah-jawaban.html

Tetap semangat menjalani hidup ini. Salam kompak selalu. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Share it:

Islam To Jesus

Post A Comment:

0 comments: